Tema: Pelajar Indonesia
di Era Global
Judul: Tawuran Antar Pelajar Indonesia Yang Merajarela
Indonesia termasuk salah satu Negara yang
memiliki banyak penduduk, dengan penduduknya yang banyak tersebut Warga Negara Indonesia perlu adanya pendidikan yang layak dan
Warga Negara Indonesia
diwajibkan maksimal 9 tahun harus menempuh pendidikan. Dengan adanya itu semua
banyak sekolah bermunculan disana sini dari tempat les, sekolah negeri, sampai
swasta pun banyak bermunculan. Tetapi coba kita tengok diakhir-akhir ini,
banyak tawuran antar pelajar, siswa bolos maupun yang lainnya. Dari itu semua
yang paling mencolok adalah tawuran antar pelajar atau perkelahian antar
pelajar, kegiatan ini sangat merugikan banyak pihak, karena banyak menimbulkan
keresahan pada kerabat dekat salah seorang yang meninggal dunia akibat dari
kegiatan tersebut.
Tawuran
sendiri berarti perkelahian yang dilakukan banyak orang sehingga tawuran antar
pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok pelajar. Factor-faktor
yang mempengaruhi tawuran antar pelajar meliputi faktor internal dan eksternal,
faktor internal adalah faktor yang tumbuh dalam jiwa manusia sendiri sedangkan
faktor eksternal dapat terjadi karena pergaulan dengan teman sebaya, lingkungan,
ataupun keluarga yang broken home.
Hal-hal yang memicu tawuran pun banyak macamnya seperti saling mengejek,
rebutan wanita, atau sifat sombong karena bersekolah di sekolah favorit
misalnya. Dampak dari tawuran banyak sekali dan semuanya merugikan banyak pihak
sekalipun yang melakukan merasa senang atau puas terhadap aksinya. Pelajar
sendiri dapat luka-luka ringan, mengahncurkan banguan disekitar, mengganggu
proses Kegiatan Belajar Mengajar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi
semuanya dapat dicegah khususnya lewat kerabat terdekat ataupun dari sekolah
masing-masing, pelajar sendiri pun harus sadar diri bahwa tawuran itu dilarang
dan berakibat dosa. Pelajar memang salah satu remaja yang aktif dan labil serta
mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi maka dari itu, kita juga harus bias
mengintropeksi diri kita sendiri karena keinginan tawuran tidak semata-mata
dating dari dalam diri kita sendiri, banyak faktor lain yang bias mempengaruhi
seseorang berbuat itu semua.
Pemerintah
khususnya pemerintah kota Jakarta yang di daerahnya sering ada tawuran
pelajar seharusnya melakukan koordinasi dengan pihak sekolah agar kejadian
tersebut tidak terulang kembali. Tetapi apakah pemerintah bergerak atas
kejadian tersebut?? Jawabannya tidak , pemerintah hanya bergerak ketika sudah
banyak dibicarakan orang dan menelan korban yang banyak ketika masih belum
terjadi, pemerintah tidak bergerak untuk mengkoordinasikan itu semua agar tidak
terjadi. Akibat kelalaian pemerintah dan kita juga sebagai rakyat Indonesia
tawuran antar pelajar pun akhirnya merajarela. Semuanya sudah tidak dapat
memberhentikan itu ketika sudah terjadi karena nasi sudah menjadi bubur
sehingga kita harus bangkit untuk melawan itu semua dan harus berubah kearah
yang lebih baik. Pelajar di Indonesia pun seharusnya diberi bekal khususnya
dipelajaran PKn agar para pelajar sadar bahwa tawuran itu tidak baik dan
merugikan banyak pihak. Sekolah tempat kita belajar adalah salah satu tempat
dimana kita dapat berinteraksi dengan teman sebaya yang rawan sekali untuk
terjadinya kegiatan tawuran, sehingga sekolah harus lebih mendisiplinkan
siswanya khususnya dengan tata tertib yang ada agar siswa pun sadar.
Sebagaimana orang tua kita disekolah, bapak dan ibu kita dirumah adalah
perantara yang sangat penting juga dikarenakan kita sudah dari kecil tinggal
bersamanya sehingga meraka tahu apa saja sifat kita dan mereka pun bisa
memberikan bekal yang baik agar kita tidak terjerumus ke kegiatan yang tidak
baik tersebut. Jadi, mulailah dari yang kecil niscaya kita akan bisa memperbaiki
yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar