DAFTAR ISI
Judul...............................................................................................................
1
Daftar Isi.........................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................
3
a.
Latar Belakang.................................................................................
3
b.
Rumusan Masalah.............................................................................
4
c.
Tujuan..............................................................................................
4
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................
5
a.Pengertian Pencemaran Air...............................................................
5
b.Faktor-faktor yang Menyebabkan
Pencemaran Air...........................
6
c. Dampak Pencemaran
Air Bagi Lingkungan.......................................
9
d. Cara Menanggulangi Pencemaran Air...............................................
10
BAB III PENUTUP........................................................................................
11
a.Kesimpulan.......................................................................................
11
b.Saran...............................................................................................
11
Daftar Pustaka.................................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Air merupakan
kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan
seandainya di bumi ini tidak ada air. Dapatkah Anda bayangkan jika di dunia ini
tidak ada air, ya tentu saja tidak pernah ada kehidupan seperti yang ada
sekarang ini. Air memang mutlak diperlukan dalam kehidupan manusia dan mahluk
hidup lainnya. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Demikian juga dalam
kehidupan kita sehari-hari, air sangat diperlukan untuk berbagai kegiatan di
dalam rumah tangga, juga untuk pertanian, transportasi serta rekreasi. Di dalam
industri, air digunakan antara lain sebagai bahan pengolah, pendingin dan
pembangkit tenaga listrik atau PLTA.
Air tersebut
memiliki standar 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun.
Tetapi adakalanya air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam
kondisi tidak benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kita sering menjumpai
air yang berwarna keruh dan berbau serta bercampur dengan sampah seperti
kaleng, plastik, dan sampah organik. Kondisi seperti ini diakibatkan oleh
aktivitas manusia yang tidak peduli akan kebersihan lingkungan. Karena kita
ketahui manusia adalah salah satu komponen lingkungan hidup yang memiliki
kemampuan untuk sengaja mengubah lingkungan hidupnya menjadi lebih baik atau
lebih buruk.
Air merupakan
pelarut yang baik, sehingga air di alam tidak pernah murni akan tetapi selalu
mengandung berbagai zat terlarut maupun zat tidak terlarut serta mengandung
mikroorganisme atau jasad renik. Apabila kandungan berbagai zat maupun
mikroorganisme yang terdapat di dalam air melebihi ambang batas yang diperbolehkan,
kualitas air akan terganggu, sehingga tidak bisa digunakan untuk berbagai
keperluan baik untuk air minum, mandi, mencuci atau keperluan lainya. Air yang
terganggu kualitasnya ini dikatakan sebagai air yang tercemar.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan pencemaran air?
2.
Faktor-faktor
apa saja yang menyebabkan pencemaran air?
3.
Bagaimana dampak pencemaran air bagi lingkungan disekitarnya?
4.
Bagaimana solusi untuk menanggulangi pencemaran
air?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut:
1.
Untuk
mendeskripsikan yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan.
2.
Untuk
menjelaskan faktor-faktor yang
menyebabkan pencemaran.
3.
Untuk
menjelaskan dampak dari pencemaran air bagi lingkungan disekitarnya.
4.
Untuk
mengetahui solusi untuk menanggulangi pencemaran air.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pencemaran Air
Istilah pencemaran
air atau polusi air dapat
dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak
pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau
buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan
Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang
didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran
lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai
pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran
air laut, pencemaran air tanah dan
pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada
definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup
yaitu UU No. 23/1997.
Dalam
PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air
didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan
manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2).
Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi
3 (tiga) aspek, yaitu aspek
kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001).
Berdasarkan
definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya
mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan
kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur
pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat
rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan
oleh alam atau oleh manusia.
Pencemaran yang
disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap
harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat
berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu. Pengertian
tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang
menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai
batas) dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati
batas). Ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air.
Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung
makna bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan
kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas tettuang dalam Peraturan
Mentri Kesehatan No. 146 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas
air. Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang terdiri dari
parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001).
B. Faktor-Faktor yang Menyebabkan
Pencemaran Air
Pencemaran
di sebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:
1. Oksigen terlarut (Disolved Oxygen = DO)
Oksigen adalah gas
yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, dan hanya sedikit larut dalam air.
Untuk mempertahankan hidupnya mahluk hidup yang tinggal di air, baik tumbuhan
maupun hewan bergantung kepada oksigen yang terlarut ini.
Jika tingkat
oksigen terlarut rendah, maka organisme anaerob mungkin mati dan kemungkinan besar organisme anaerob akan
menguraikan bahan organik dan menghasilkan bahan seperti metna dan hidrogen
sulpida. Zat-zat itulah yang menyebabkan air berbau busuk. Kadar oksigen yang
terlarut dalam air ( Disolved Oksigen = DO ) sering dipakai untuk menentukan kualitas air bersih. Jika air
rnengandung zat pencemar yang banyak, maka harga DO akan turun, sebab oksigen
yang larut dalam air akan terpakai
oleh bakteri-bakteri untuk menguraikan zat pencemar tersebut. Banyaknya oksigen
yang diperlukan mikroorganisme untuk menguraikan zatpencemar tersebut disebut
Biochemical Oxygen Demand (BOD). Harga BOD berbanding terbalik dengan DO. Air
yang bersih tentu memiliki harga DO tinggi dan harga BOD rendah. Jika harga DO
lebih dari 4 mg per1iter, berarti air tersebut cukup tercemar.
2. Karbondioksida (CO2)
Kepekatan oksigen
terlarut dalam air tergantung kepada kepekatan karbondioksida yang ada. Karena
itu perlu dipelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kepekatan CO2dalam air.
a.
CO2 yang berasal dari air hujan.
b.
CO2 terbentuk dari hasil metabolisme yaitu pada
peristiwa respirasi pada hewan maupun tumbuhan.
c.
Penguraian bahan-bahan organik.
3. pH, kebasaan, dan keasaman air
pH adalah ukuran
derajat keasaman atau kebasaan zat cair atau larutan. Air yang mempunyai pH
antara 6,7 - 8,6 mendukung populasi hewan dan tumbuhan dalam air. Dalam
jangkauan pH itu pertumbuhan dan perkembangbiakan hewan dan tumbuhan di air
tidak terganggu. Kebasaan air ialah suatu kapasitas air untuk dapat menetralkan
asam. Hal ini disebabkan adanya asam atau garam basa yang terdapat dalam air,
misalnya NaOH dan Ca(OH)2. Garam basa yang sering dijumpai adalah karbonat
logam-logamnatrium, kalsium,magnesium, dan sebagainya.Kebasaan yang tinggi belum tentu mempunyai pH yang tinggi.
Keasaman adalah
kemampuan untuk menetralkan basa Keasaman yang tinggi belum tentu pH-nya
rendah. Suatu asam 1emah dapat mempunyai keasaman yang tinggi, artinya
mempunyai potensi untuk melepaskan hidrogen yang besar, contohnya asam
karbonat, asam asetat, dan asam organik lainnya.
Kesadahan air
disebabkan oleh ion-ion magnesium dan kalsium. Kesadaran tidaklah menguntungkan
karena menurunkan tegangan permukaan air. Air yang dianggap bermutu tinggi
mempunyai kesadahan yang rendah. Kalsium atau magnesium dapat bereaksi dalam
air sadah dengan sabun sehingga sabun tidak memberi busa. Kesadahan karena asam
hidrogen karbonat (H2CO3) dinamakan kesadahan karbonat atau kesadahan sementara
karena kesahan dapat hilang karena dipanaskan. Kesadahan karena garam sulfat
atau klorida disebut kesadahan tetap atau permanen. Kesadahan yang tinggi belum
tentu disebabkan limbah industri, mungkin karena susunan geologi tanah di
sekitar sungai.
4. Nitrogen
Karbon, hidrogen,
dan oksigen penting untuk kehidupan yang berperan dalam proses fotosintesisi
dan respirasi. Dengan unsur-unsur fosfor, nitrogen, dan belerang membentuk
protein yang penting untuk pertumbuhan tubuh. Di tambah dengan unsur kalsium,
magnesium, semuanya termasuk unsur-unsur nutrien.
Nitrogen sebagai
salah satu unsur nutrien terpenting dalam protein. Protein merupakan komposisi
utama penyusun jaringan tubuh.
5. Fosfor
Seperti nitrogen,
fosfor memasuki air melalui berbagai jalan seperti melalui kotoran, sampah,
sisa pertanian, kotoran hewan, dan sisa tanaman dan hewan yang mati. Pencegahan
penyebaran fosfor adalah dengan melaran deterjen yang mengandung fosfat.
Demikian pula dengan mewajibkan pengolahan limbah industri.
6. Pencemar lainnya
Deterjen merupakan
salah satu pencemar air yang sangat berarti karena kandungan kimianya yaitu
alkil sulfonat linear dan alkil benzena sulfonat. Untuk mengurangi masalah
lingkungan sebaiknya kita tidak menggunakan deterjen tetapi sabun untuk mencuci
pakaian. Hal ini disebabkan sabun dapat diuraikan oleh bakteri.
C. Dampak Pencemaran Air Bagi Lingkungan
Bahan macam
makhluk yang hidup dalam air antara lain bermacam-macam ikan, buaya, penyu,
katak, mikroorganisme, ganggang, tanaman air dan lumut. Kesemuanya termasuk
dalam kehidupan akuatik. Apabila sumber air tempat kehidupan akuatik tercemar,
maka siklus makanan dalam air terganggu dan ekosistem air/kehidupan akuatik
akan terganggu pula. Misal organisme yang kecil/lemah seperti plankton banyak
yang mati karena banyak keracunan bahan tercemar, ikan-ikan kecil pemakan
plankton banyak yang mati karena kekurangan makanan, demikian pula ikan-ikan
yang lebih besar pemakan ikan-ikan kecil bila kekurangan makanan akan mati.
Kehidupan air dapat terganggu karena:
a) Perairan kekurangan kadar
oksigen atau sinar matahari yang disebabkan air menjadi keruh oleh pencemaran
tanah/lumpur.
b) Permukaan perairan tertutup
oleh lapisan bahan pencemar minyak atau busa deterjen, sehingga sinar matahari
dan oksigen yang diperlukan untuk kehidupan akuatik tidak dapat menembus
permukaan air masuk ke dalam air.
c) Berkurang/habisnya kadar
oksigen dalam proses pengairan bahan pencemar senyawa organik.
d) Permukaan air tertutup oleh
tanaman air seperti enceng gondok sebagai bahan pencemar yang tumbuh subur oleh
adanya bahan pencemar berupa makanan penyubur tanaman seperti senyawasenyawa
fosfat, nitrat.
e) Peningkatan suhu air karena
adanya bahan pencemar panas dari industri-industri yang menggunakan air sebagai
pendingin, atau sebagai air bangunan dari pembangkit tenaga listrik.
D. Cara Menanggulangi Pencemaran Air
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam
aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya
bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah
sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air
sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida
secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di
lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa
fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya
adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia,
logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh
memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam
jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam
tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk
menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah
industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada
proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.
Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan,
dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang
disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak
dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri
sendiri.
Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat
sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian
diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset.
Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang
tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air
merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan di bumi ini seandainya jika tidak ada air. Air memang mutlak
diperlukan dalam kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Tanpa air
kehidupan tidak dapat berlangsung. Demikian juga dalam kehidupan kita
sehari-hari, air sangat diperlukan untuk berbagai kegiatan di dalam rumah
tangga, juga untuk pertanian, transportasi serta rekreasi. Di dalam industri,
air digunakan antara lain sebagai bahan pengolah, pendingin dan pembangkit
tenaga listrik.
Pencemaran
Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam
air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan
perubahan bau, rasa dan warna.
B.
Saran
1. Pemerintah
Daerah diharapkan ikut serta dalam upaya penanggulangan pencemaran lingkungan,
khususnya pencemaran air.
2. Masyarakat diharapkan agar menjaga lingkungannya dengan tidak seenaknya membuang sampah atau limbah ke sungai, laut, danau, atau sumber air lainnya agar air tersebut tidak tercemar.
3. Diharapkan kepada pabrik – pabrik yang berada di tepi sungai jangan membuang sisa libah pabrik ke sungai.
2. Masyarakat diharapkan agar menjaga lingkungannya dengan tidak seenaknya membuang sampah atau limbah ke sungai, laut, danau, atau sumber air lainnya agar air tersebut tidak tercemar.
3. Diharapkan kepada pabrik – pabrik yang berada di tepi sungai jangan membuang sisa libah pabrik ke sungai.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org
http://www.jejaringkimia.web.id