Bahasa Indonesia yang makin
“Luntur dan “Kabur”
T
|
ahukah kalian kalau bahasa
persatuan kita semakin mengalami degradasi?
Bahasa Indonesia yang mempersatukan
kita sebagai bangsa Indonesia
sekarang mulai “Luntur dan “Kabur”. Lalu apa makna sumpah pemuda jika bahasa
persatuan tidak dijunjung lagi?
“Bahasa” adalah lambang bunyi yang dikeluarkan oleh alat
artikulasi dan bermakna yang disepakati oleh penggunanya untuk digunakan untuk
berkomunikasi. Bahasa yang kita pakai sehari-hari adalah bahasa Indonesia,
namun mengapa bahasa Indonesia sekarang sudah jarang diminati oleh anak bangsa?
Ya benar, banyak orang bertanya kritis seperti itu padahal bahasa Indonesia
adalah bahasa nasional yang mempersatukan warga Negara Indonesia mulai zaman perjuangan
sampai sekarang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkurangnya peminatan
dalam bahasa Indonesia sendiri, salah satunya adalah adanya globalisasi yang
meluas mengakibatkan banyaknya bahasa asing baru yang masuk ke Indonesia selain
bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional di dunia. Bahasa asing tersebut bisa
berasal dari lagu-lagu asing yang terkenal sampai ke Indonesia atau melalui artis-artis
dunia papan atas yang membawa pengaruh bahasa asing didalamnya. Contohnya yaitu
booming-nya K-POP serta boy band yang
banyak mempopulerkan bahasa Korea
misalnya, Ghamsahamnida, Annyeong, Saranghae, dll . Selain itu, banyak bahasa baru yang muncul seperti
bahasa gaul yang tercipta dari sekelompok anak muda Indonesia atau pelawak dan artis
terkenal lainnya yang tidak sengaja menciptakan bahasa gaul tersebut. Bahasa tersebut
bisa dari kebiasaan mereka atau hal baru yang mereka temukan sehingga
terbentuklah bahasa gaul yang kemudian sangat berkembang pesat di Indonesia
saat ini. Banyak bahasa gaul yang merupakan serapan dari bahasa asing. Tak
heran jika bahasa Indonesia saat ini sedang mengalami degradasi yang membuatnya makin “Luntur dan Kabur”. Contohnya yaitu
bahasa lebay atau berlebih-lebihan
yang banyak muncul dari dunia maya (facebook,
twitter, dsb) seperti misalnya GaJe, Cius Mi Apah?, Woles, LOL, KOOL,
dll. Yang membuat para remaja Indonesia
menirunya dalam kehidupan sehari-hari sehingga menyepelekan bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional. Pelajar SMP atau SMA saat ini pun banyak meremehkan
pelajaran bahasa Indonesia karena dianggap enteng
atau tidak penting lagi karena mereka lebih mementingkan pergaulan serta
pelajaran-pelajaran yang di-UAN kan
atau pelajaran eksakta dan bahasa
asing.
Sebenarnya
masyarakat Indonesia
bisa mengatasi hal tersebut, misalnya dengan cara:
ü
Meningkatkan rasa cinta tanah air karena rasa
nasionalisme yang tinggi akan membuat kita akan tetap mencintai Negara kita, Indonesia
dan akan tetap mempertahankan bahasa dan budaya yang ada didalamnya serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
ü
Memperbanyak jam mata pelajaran bahasa Indonesia
di semua sekolah di Indonesia
mulai dari SD – SMA agar mereka mampu mempelajari bahasa Indonesia dengan lebih
baik lagi serta juga mepelajari dan memperkenalkan sastra-sastra Indonesia
yang jarang dikenal oleh umum.
ü
Mempelajari bahasa-bahasa daerah masing-masing
juga sastra daerah masing-masing.
ü
Mempraktekkan apa yang sudah diajarkan dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya, berbahasa dengan baik dan benar serta menulis
dengan EYD yang baik.
ü
Meningkatkan karya asli bangsa Indonesia dan
tetap mempertahankan budaya serta bahasa yang ada. Karena pengaruh bahasa asing
kemungkinan besar akan memunculkan plagiat.
ü
Meningkatkan baca tulis juga penting agar
anak-anak Indonesia mulai
dari usia dini telah mengenal bahasa Indonesia.
Ingatlah bahwa bahasa
yang mempersatukan kita dari dahulu adalah bahasa Indonesia. “Berakit-rakit kehulu, berenang-renang
ketepian. Bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian”. Banggalah menjadi bangsa Indonesia! Tingkatkan
nasionalisme dan jangan lupakan isi sumpah pemuda yang menyatakan bahwa “Kami putra dan Putri Indonesia, Mengaku menjunjung Bahasa Persatuan,
BAHASA INDONESIA” dan juga kutipan dari kata-kata Bung Karno, “…bawakan aku 10 pemuda maka akan akau
guncang dunia!”, oleh karena itu remaja Indonesia harus bangkit untuk
memajukan bangsa karena semuanya itu berasal dari para pemuda. Pemuda adalah
masa depan bangsa, syukuri apa yang telah diperjuangkan pemuda di masa lalu,
maka cintai bahasa dan sastra Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar