2013/11/09

OPINI


Bahasa Indonesia yang makin
“Luntur dan “Kabur”
T

ahukah kalian kalau bahasa persatuan kita semakin mengalami degradasi?
Bahasa Indonesia yang mempersatukan kita sebagai bangsa Indonesia sekarang mulai “Luntur dan “Kabur”. Lalu apa makna sumpah pemuda jika bahasa persatuan tidak dijunjung lagi?

“Bahasa” adalah lambang bunyi yang dikeluarkan oleh alat artikulasi dan bermakna yang disepakati oleh penggunanya untuk digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa yang kita pakai sehari-hari adalah bahasa Indonesia, namun mengapa bahasa Indonesia sekarang sudah jarang diminati oleh anak bangsa? Ya benar, banyak orang bertanya kritis seperti itu padahal bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang mempersatukan warga Negara Indonesia mulai zaman perjuangan sampai sekarang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkurangnya peminatan dalam bahasa Indonesia sendiri, salah satunya adalah adanya globalisasi yang meluas mengakibatkan banyaknya bahasa asing baru yang masuk ke Indonesia selain bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional di dunia. Bahasa asing tersebut bisa berasal dari lagu-lagu asing yang terkenal sampai ke Indonesia atau melalui artis-artis dunia papan atas yang membawa pengaruh bahasa asing didalamnya. Contohnya yaitu booming-nya K-POP serta boy band yang banyak mempopulerkan bahasa Korea misalnya, Ghamsahamnida, Annyeong, Saranghae, dll . Selain itu, banyak bahasa baru yang muncul seperti bahasa gaul yang tercipta dari sekelompok anak muda Indonesia atau pelawak dan artis terkenal lainnya yang tidak sengaja menciptakan bahasa gaul tersebut. Bahasa tersebut bisa dari kebiasaan mereka atau hal baru yang mereka temukan sehingga terbentuklah bahasa gaul yang kemudian sangat berkembang pesat di Indonesia saat ini. Banyak bahasa gaul yang merupakan serapan dari bahasa asing. Tak heran jika bahasa Indonesia saat ini sedang mengalami degradasi yang membuatnya makin “Luntur dan Kabur”. Contohnya yaitu bahasa lebay atau berlebih-lebihan yang banyak muncul dari dunia maya (facebook, twitter, dsb) seperti misalnya GaJe, Cius Mi Apah?, Woles, LOL, KOOL, dll. Yang membuat para remaja Indonesia menirunya dalam kehidupan sehari-hari sehingga menyepelekan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Pelajar SMP atau SMA saat ini pun banyak meremehkan pelajaran bahasa Indonesia karena dianggap enteng atau tidak penting lagi karena mereka lebih mementingkan pergaulan serta pelajaran-pelajaran yang di-UAN kan atau pelajaran eksakta dan bahasa asing.

Sebenarnya masyarakat Indonesia bisa mengatasi hal tersebut, misalnya dengan cara:

ü      Meningkatkan rasa cinta tanah air karena rasa nasionalisme yang tinggi akan membuat kita akan tetap mencintai Negara kita, Indonesia dan akan tetap mempertahankan bahasa dan budaya yang ada didalamnya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

ü      Memperbanyak jam mata pelajaran bahasa Indonesia di semua sekolah di Indonesia mulai dari SD – SMA agar mereka mampu mempelajari bahasa Indonesia dengan lebih baik lagi serta juga mepelajari dan memperkenalkan sastra-sastra Indonesia yang jarang dikenal oleh umum.

ü      Mempelajari bahasa-bahasa daerah masing-masing juga sastra daerah masing-masing.

ü      Mempraktekkan apa yang sudah diajarkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, berbahasa dengan baik dan benar serta menulis dengan EYD yang baik.

ü      Meningkatkan karya asli bangsa Indonesia dan tetap mempertahankan budaya serta bahasa yang ada. Karena pengaruh bahasa asing kemungkinan besar akan memunculkan plagiat.

ü      Meningkatkan baca tulis juga penting agar anak-anak Indonesia mulai dari usia dini telah mengenal bahasa Indonesia.

Ingatlah bahwa bahasa yang mempersatukan kita dari dahulu adalah bahasa Indonesia. “Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Banggalah menjadi bangsa Indonesia! Tingkatkan nasionalisme dan jangan lupakan isi sumpah pemuda yang menyatakan bahwa “Kami putra dan Putri Indonesia, Mengaku menjunjung Bahasa Persatuan, BAHASA INDONESIA” dan juga kutipan dari kata-kata Bung Karno, “…bawakan aku 10 pemuda maka akan akau guncang dunia!”, oleh karena itu remaja Indonesia harus bangkit untuk memajukan bangsa karena semuanya itu berasal dari para pemuda. Pemuda adalah masa depan bangsa, syukuri apa yang telah diperjuangkan pemuda di masa lalu, maka cintai bahasa dan sastra Indonesia! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar